Tuesday, August 13, 2019
Inilah Cara Menangani Cacar Air
Cacar air adalah penyakit kulit akibat infeksi virus varicella yang menyebabkan timbulnya lenting pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut.Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa.
Cacar air bisa berkembang menjadi penyakit yang disebut dengan herpes zoster saat dewasa atau kemunculan kedua. Lenting herpes zoster atau cacar api biasanya lebih terasa nyeri dan bisa mengakibatkan komplikasi yang berat.
Apa saja tanda dan gejala cacar air?
Gejala penyakit cacar air biasanya muncul 7 sampai 21 hari setelah tubuh terpapar virus. Di masa ini biasanya tubuh mulai dipenuhi dengan ruam. Setelah itu, ruam mulai berubah menjadi lenting gatal berisi cairan yang akan mengering membentuk keropeng dalam 5-10 hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, saat terserang cacar air lenting yang muncul bisa sangat sedikit tetapi bisa juga hingga lebih dari 500 lenting.
Sebelum kemunculan ruam dan lenting, ada berbagai tanda dan gejala lain yang biasanya muncul sekitar 1 sampai 2 hari sebelumnya, yaitu:
- Demam
- Kehilangan selera makan
- Sakit kepala
- Kelelahan dan perasaan tidak enak badan
Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama setelah ruam muncul, yaitu :
- Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari
- Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah
- Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak
Apa penyebab cacar air?
Penyebab cacar air adalah virus herpes varicella-zoster. Virus ini bisa berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat dua hari sebelum lepuhan muncul. Virus akan tetap menular sampai semua lepuhan kering. Biasanya virus ini dapat menyebar melalui:
- Air liur
- Batuk
- Bersin
- Kontak dengan cairan dari lepuhan
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena cacar air?
Siapapun yang belum pernah terpapar atau tertular virus sangat berisiko terkena cacar air. Namun, risikonya akan meningkat pada:
- Orang yang baru saja melakukan kontak dengan pengidap cacar air
- Anak berusia dibawah 12 tahun
- Orang yang merokok
- Wanita hamil yang belum pernah terkena cacar air
- Orang yang belum pernah melakukan vaksin cacar air
- Orang dewasa yang tinggal dengan anak-anak
- Bekerja di sekolah atau tempat penitipan anak di mana virus sangat rentan menyebar luas
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit atau obat-obatan tertentu.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk cacar air?
Bintik-bintik akibat cacar air berbeda dari jenis ruam yang lain sehingga diagnosis mudah ditentukan. Dokter akan melakukan pengecekan riwayat medis dan melihat ruam untuk membuat diagnosis.
Namun, jika ada keraguan, biasanya dokter akan mengeceknya dengan melakukan tes darah atau tes kultur sampel lesi.
Apa saja pilihan obat untuk cacar air?
- Acetaminophen atau paracetamol
- Antihistamin
- Obat antivirus
- Vaksinasi
Apa saja pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi cacar air?
- Tidak menggaruk lepuhan
- Mandi oatmeal
- Mandi baking soda
- Mengoleskan losion calamine
- Mengompres kulit dengan teh chamomile
- Makan makanan yang lunak
- Minum banyak air
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment