Wednesday, August 14, 2019

Inilah Sejarah Berdirinya Paskibra



Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka biasanya sekumpulan pelajar yang bertugas untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka. Tugas mereka selalunya dilaksakan pada saat memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu setiap tanggal 17 Agustus tiap tahunnya. Penugasan paskibraka di bagi kepada tiga tempat.

1. Kabupaten/kota dimana pelaksanaannya di Kantor Bupati/Walikota.

2. Provinsi yang dilakukan di Kantor Gubernur.
3. Tingkat Nasional yang dilaksanakan bersama presiden di Istana Negara.

Awal Terbentuk


Sejarah paskibraka di mulai pada tahun 1946 Presiden Soekarno memanggil ajudannya saat itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar. Presiden Soekarno memerintahkan untuk melakukan persiapan upacara detik-detik proklamasi yang akan diadakan di Yogyakarta pada saat itu. Tepatnya di istana Presideng Gedung Agung Yogyakarta.


Atas perintah langsung presiden. Mayor (Laut) M. Husein Mutahar bersiap mencari cara memperingati detik-detik proklamasi. Terbesit dalam benak Husein untuk sebaiknya upacara peringatan tersebut dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini sebagai perwujudan bahwa merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari.


Namun,  pada saat itu suasana serta infrastruktur transportasi antar pulau masih belum berkembang. Gagasan itu urung dilakukan. M. Husein Mutahar pun hanya bisa menghadirkan lima orang yang terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi. Lima orang tersebut sebagai perlambangan dari pancasila. Kelima orang tersebut berasal dari berbagai daerah yang kebetulan saat itu berada di Yogyakarta. Formasi lima orang tersebut tetap dilakukan sampai upacara Detik-Detik Proklamasi di tahun 1949 di Yogyakarta. Formasi lima tersebut dinamakan Pasukan Penggerek Bendera.


Pada tahun 1950 terjadi perpindahan kembali ibukota Republik Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta. Sejak itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar tidak lagi mengemban amanah sebagai Pembina Pasukan Penggerek Bendera. Pengibaran Bendera Pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka diambil alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga Agustus 1966. Selama di Jakarta pun Pasukan Penggerek Bendera adalah para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang saat itu sedang berada di Jakarta.


Pada masa kepemimpinan Presiden ke-II yakni Soeharto pada tahun 1967. Husein Muhatar dipanggil untuk menangani masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Ketika mendapat tugasnya kembali Husein muhatar merealisasikan idenya mengenai Pasukan Penggerek Bendera pada tahun 1946. Sama dengan formasi barisan yang digunakan saat ini.


Formasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka


Dalam periode 1946 sampai 1950 masih digunakan Formasi 5. Baru pada tahun 1967 Husein Muhatar mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok. Penamaan kelompok itu berdasarkan filosofi hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 dan berjumlah sesuai filosofi itu:


1. Pasukan 17 (Tanggal) disebut pasukan pengiring (pemandu)

2. Pasukan 8 (Bulan) disebut pasukan inti pembawa bendera
3. Pasukan 45 (Tahun) disebut pasukan pengawal

Istilah-Istilah di Paskibraka


1. Purna Paskibraka Indonesia : Biasa disebut PPI adalah organisasi pemuda dan pemudi yang pernah mengembang tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Tinggkat Kabupaten/kota, Provinsi dan Nasional.

2. Paskibra : Istilah yang digunakan untuk Pasukan Pengibar yang hanya mengibarkan bendera di lingkungan sekolah. Biasanya berupa ekstrakulikuler. Mereka adalah pemuda dan pemudi yang tidak diutus oleh pihak sekolah untuk mewakili di tingkat Kabupaten/Kota untuk ikut seleksi.
3. Paskibraka : Merupakan Pasukan yang bertugas mengibarkan bendera di tingkat kota/kabupaten, provinsi dan nasional.
4. Purna Paskibraka : Sebutan bagi anggota Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka

Lambang Paskibraka


Paskibraka memiliki dua lambang. Lambang pertama adalah dua pemuda/pemudi paskibraka menengok kekanan dengan seragam PDU adalah lambang aktif anggota paskibra/paskibraka yang sedang bertugas. Lambang kedua yaitu lambang Purna Paskibraka Indonesia yang berlambangkan daun dan bunga teratai, yang memiliki arti:


-> tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti

-> tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira

No comments:

Post a Comment